Minggu, 23 November 2014

sejarah atau asal usul scooter (vespa)

Vespa merupakan motor berjenis skuter yang berasal dari italia. Perusahaan induk Vespa adalah Piaggio, pada awal kedatanganya Vespa mempunyai saingan yaiti Lambretta. Sekarang otomatis Vespa menjadi skuter konvensional yang tidak mempunyai saingan lagi.Berikut ini merupakan Vespa- vespa antik yang telah di produksi Dari perang dunia ke-2 hingga 1951 :
1.MP5 (Moto piagio 5) Peperino
Di produksi pada perang Dunia-2, dengan spesifikasi :
Mesin : 2 stroke sigle sylindre
Bore : 50mm
Strok : 50mm
Top speed : 60 km/jam
Rem : Drum
Ban :4.00-10
pag30_Paperino


Masuk Muri, Vespa Antik Club Bandung Mendunia Bandung - Tercatat sudah dua kali anggota Vespa Antique Club (VAC) meraih rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri). Pertama pada 2002, ketika sejumlah anggota VAC asal Padang berhasil mencapai puncak Gunung Merapi.

Tentu saja mendaki gunung dengan membawa Vespa bukan hal yang mudah. Maka tak heran museum yang dipimpin Jaya Suprana itu memberikan penghargaan kepada mereka.

Pencapaian kedua terjadi pada 2006 di Jakarta. Waktu itu, ribuan motor antik vespa berjajar rapi membentuk barisan yang lumayan panjang.

Ternyata, aksi uniknya itu tak hanya memecahkan rekor Muri. Aksi itu pun mendapat perhatian cukup luas dari berbagai komunitas motor. Bahkan sejumlah klub motor dari 7 negara sampai sengaja ke Indonesia gara-gara aksi VAC.

Sekretaris VAC Bandung Raya Hendrayanto (56) menyebutkan, komunitas motor yang datang berasal dari Inggris, Amerika Serikat, Singapura, Australia, Finlandia, Jerman, dan Italia, negeri asal Vespa.

"Mereka terkejut karena kita bisa merangkul ribuan anggota. Padahal di luar, komunitas vespa anggotanya sedikit. Mereka datang dengan disponsori Piaggio," kata dia. Piaggio adalah produsen motor Vespa.

Ya, anggota VAC memang bisa dikatakan sangat banyak. Untuk di Bandung Raya saja, tercatat 3.299 anggota yang aktif. "Jumlah seluruhnya mencapai 6480 orang," tambah hendra. Padahal, setidaknya VAC memiliki 18 cabang yang tersebar di sumatera, Banten, DKI, dan Jabar.

Dia menambahkan, para anggota klub asal luar negeri itu datang ke sini untuk belajar cara VAC membina anggotanya. "Mereka ke sini studi banding, bagaimana cara me-maintenance anggota hingga sebanyak itu. Di sana, anggotanya tidak pernah banyak," kata dia.

Dari hasil studi banding itu pula, terjalin komunikasi dengan klub luar. Selain itu, di antara klub pun sering sharing info mengenai sparepart.

"Makanya meski langka, kita masih bisa menemukan sparepart vespa, bahkan yang orisinal pun suka masih ada," kata pria yang pernah menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi di Bandung itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar